APA ITU HARMFUL ALGAL BLOOM? APA PENYEBABNYA? SUDAH TAHU BELUM? SINI BIC BERI TAHU
Sumber :
nrdc.org
Harmful Algal Bloom
(HAB) adalah fenomena bertambahnya populasi fitoplankton akibat dari pengkayaan
unsur hara, fenomena ini sering terjadi di perairan laut. Bertambah banyaknya
fitoplankton di suatu perairan disebabkan karena adanya oksigen, sinar matahari
dan tingginya nitrat. Hal ini merupakan sumber utama bagi fitoplankton untuk
melakukan fotosintesis dan perkembangbiakan. Seperti yang telah diketahui bahwa
fitoplankton merupakan organisme mikroskopis yang mampu menghasilkan bahan
organik dari bahan anorganik melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya
matahari. Nitrat (N) dan fosfat (P) merupakan unsur yang dibutuhkan oleh
fitoplankton untuk pertumbuhan. Nitrat dan fosfat dimanfaatkan oleh
fitoplankton sebagai bahan dasar pembuatan bahan organik yang digunakan sebagai
sumber makanan primer di rantai makanan dengan bantuan cahaya matahari. Namun
konsentrasi nitrat dan fosfat yang dimanfaatkan fitoplankton memiliki batas
tertentu, konsentrasi nitrat dan fosfat yang melebihi batas yang dimanfaatkan
dapat memicu peristiwa pengkayaan nutrien atau yang lebih dikenal dengan
eutrofikasi (Hamuna et al., 2018).
Keberadaan fitoplankton di suatu perairan dapat memberikan manfaat
lho, diantaranya yakni sebagai bioindikator suatu perairan untuk mengevalusai
kualitas dan kesuburan perairan. Namun apabila jumlah fitoplankton disuatu
perairan melebihi batas normal (>15.000 ind/liter), maka dapat terjadi ledakan populasi fitoplankton
yang juga diiringi oleh munculnya beberapa jenis fitoplankton yang beracun dan
berbahaya (Harmful Algal Bloom). Meningkatnya populasi fitoplankton dalam
perairan tak hanya membahayakan ekosistem di sekitarnya, namun juga akan
berdampak pada biota air bahkan manusia di wilayah pesisir. Keberadaan fitoplankton
HAB tak lain juga karena pengkayaan unsur hara di perairan.
Dampak dari Harmful Algal Bloom (HAB). Sumber : Sierraclub.org
Fitoplankton yang biasa terdapat pada perairan dan berpotensi
menyebabkan HAB yakni kelas Bacillariophyceae (genus : Nitzschia, Skeletonema,
Pseudo Nitzschia, Thalassiosira, Chaetoceros) dan kelas Dinophyceae (genus :
Dinophysis, Protoperidinium, Ceratium, Peridinium). Kelas Bacillariophyceae
memiliki tingkat kemampuan pertumbuhan yang relative cepat bahkan pada kondisi
lingkungan yang kurang menguntungkan. Sehingga kelompok ini menjadi
fitoplankton yang paling mudah dijumpai di laut dan terdapat di semua area,
dari tepi pantai hingga ke tengah samudera.
Fitoplankton dari genus Skeletonema merupakan fitoplankton
berbahaya yang menyebabkan hypoxia dan anoxia jika dikonsumsi.
Apabila spesies ini blooming maka dapat menyumbat alat pernapasan dan
menyebabkan kematian massal pada biota perairan. Hal ini perlu diwaspadai sebab
Skeletonema dapat menyebabkan kematian massal pada ikan (Mulyani et al., 2012).
Sumber :
Gurning LFP, Nuraini RAT, Suryono. 2020. Kelimpahan Fitoplankton
Penyebab Harmful Algal Bloom di Perairan Desa Bedono, Demak. Journal of Marine
Research Vol.9, No.3, Hal. 251-260
Hamuna B, Tanjung RHR, Suwito, Maury HK, & Alianto. 2018.
Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter
Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan,
16(1):35-43. DOI: 10.14710/jil.16.1.35-43.
Mulyani M, Widiarti R, & Wardhana W. 2012. Sebaran Spasial
Spesies Penyebab Harmful Algal Bloom (HAB) di Lokasi Budidaya Kerang Hijau (Perna
viridis) Kamal Muara, Jakarta Utara pada Bulan Mei 2011. Jurnal Akuatika
Indonesia, 3(1):28-39.
Comments
Post a Comment