POTENSI IKAN GABUS (Channa striata)
Klasifikasi
Menurut Ardianto (2015) klasifikasi ikan Gabus (Channa striata)
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Subfilum : Vetebrata
Superclass : Pisces
Class :
Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo :
Perciformes
Family :
Channidae
Genus :
Channa
Species : Channa striata
Channa striata
Channa striata atau ikan gabus merupakan jenis ikan marga Channa
yang paling banyak dikenal serta dikonsumsi. Ikan gabus tersebar di beberapa
wilayah antara lain Sulawesi, Paparan Sunda, Sunda Kecil, Maluku, Srilanka,
Philipina, Indocina dan Cina. Dalam bahasa Inggeris ikan gabus dikenal dengan
nama common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, atau striped
snakehead. Ikan ini banyak terdapat di perairan tawar serta dapat bertahan
hidup pada musim kering dengan cara bersembunyi di lumpur dasar perairan
(Sinaga, dkk., 2019).
Ikan gabus mempunyai ciri morfologis seperti bentuk badan bulat
silendris, seluruh tubuh dan kepala ditutupi sisik cycloid dan cetenoid serta
warna agak hitam kepudaran. Bentuk badan ikan gabus di bagian depan hampir
bundar dan pipih tegak kearah belakang sehingga disebut ikan berkepala ular
(snakehead fish). Panjang totalnya dapat mencapai 90 cm. Pada sisi badan
mempunyai pita warna berbentuk < mengarah ke depan, tidak tedapat gigi
taring pada vomer dan palatine, terdapat sisik berjumlah 4 sampai dengan 5
antara gurat sisi dan pangkal jari-jari sirip punggung bagian depan. Selain
itu, Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan labyrinth sebab mempunyai alat
pernafasan tambahan yaitu organ labyrinth yang terletak di bagian atas rongga
insang. Organ labyrinth ikan gabus berupa bilik-bilik insang yang mempunyai
kantong-kantong kecil yang terlipat dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh
darah yang berfungsi untuk menyerap oksigen. Ikan ini juga memiliki diverticula
yang merupakan suatu alat pernafasan tambahan terletak dibagian atas insang,
sehingga mampu menghirup udara dari atmosfer (Sinaga, dkk., 2019).
Ciri-ciri ikan gabus betina ditandai dengan bentuk kepala yang
membulat, perut lembek dan membesar, warna tubuh cenderung terang dan bila
diurut akan keluar telur. Pada ikan gabus jantan ditandai dengan bentuk kepala
yang lonjong, warna tubuh cenderung gelap, lubang pada kelamin memerah serta
akan mengeluarkan cairan putih agak bening ketika diurut (Sinaga, dkk., 2019).
Kandungan Senyawa Kimia Ikan
Gabus
Ikan gabus mengandung protein lebih tinggi dari ikan lainnya, yaitu
sekitar 25,5% dan sebagian mengandung protein albumin sekitar 6,22% dan daging
ikan gabus mengandung mineral seng dengan kadar 1,74 mg/100 gram (Sulfitri,
2020) dengan kandungan lemak yang rendah antara 0,8-2,2% (Sinaga, dkk., 2019). Kandungan
protein terdiri dari asam amino non-esensial serta asam amino esensial. Asam amino
esensial seperti isoleusina, leusina, lisina, metionina, fenilalanina,
treonina, triptofan, dan valina tidak dapat disentesis dalam tubuh, sehingga
diperlukan asupan makanan, sedangkan kelompok asam amino non-esensial pada ikan
gabus seperti asam glutamate (14.253%), arginin (8.675 %), dan asam aspartat
(9.571%) relatif tinggi, sehingga ketiganya sangat penting dalam membantu
penyembuhan luka (Asfar, 2014).
Pemanfaatan Ikan Gabus
Ikan gabus mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sebab menjadi sumber albumin yang sangat baik digunakan bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan penyembuhan luka pasca operasi maupun luka bakar (Sulfitri, 2020). Di Malaysia maupun Indonesia permintaan ikan gabus sebagai produk suplemen dengan bahan baku ekstrak albumin semakin meningkat (komunikasi dengan beberapa pelaku UKM), sehingga teknologi budidaya dikembangkan oleh Puslitbang Perikanan Budidaya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Chasanah, dkk (2015) menunjukkan bahwa pengujian aktivitas antihipertensi dengan menggunakan aktivitas penghambatan kerja Angiotensin Converting Enzyme (ACE) dari ekstrak protein ikan gabus alam dan ikan gabus budidaya menunjukkan mampu menghambat ACE sebesar 1/10 untuk dosis obat darah tinggi komersial kaptopril. Dalam penelitian Wirawan, dkk (2018) menjelaskan bahwa ikan gabus sangat baik digunakan sebagai bahan dasar olahan tepung sebab memiliki kandungan kadar air 2,94%; kadar lemak 13,81%; kadar serat 21,83% dan protein 65% sesuai dengan standar Food and Agriculture Organization (FAO) yang memiliki manfaat sangat tinggi bagi tubuh.
Sumber :
Asfar, M., dkk. 2014. Potensi ikan gabus sebagai sumber
makanan kesehatan-review. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri II. ISBN:
9786021482216.
Chasanah, E., dkk. 2015. Komposisi kimia, kadar albumin dan
bioaktivitas ekstrak protein ikan gabus alam dan hasil budidaya. Kelautan dan
Perikanan: Vol. 10 (2).
Fitriyani, E., dan Ika M.D. 2013. Pemanfaatan ekstrak albumin ikan
gabus (Channa striata) sebagai bahan dasar cream penyembuh luka.
Vokasi: Vol. 9 (3).
Sinaga, E., dkk. 2019. Ikan marga Channa potensinya
sebagai bahan nutrasetikal. Universitas Nasional: Jakarta. hal: 37-39.
Wirawan, W., dkk. 2018. Analisis karakteristik kimia dan
sifat organoleptik tepung ikan gabus sebagai bahan dasar olahan pangan. Jurnal
Sains dan Kesehatan: Vol. 1 (9).
nicee
ReplyDeleteInformatif
ReplyDelete