Mikroba Pengurai Sampah Plastik

 

                                                                                     (image : ft) 


Mikroba mengurai sampah plastik? Emang bisa?

Plastik merupakan alat yang paling sering digunakan untuk membawa atau mengemas barang kebutuhan sehari-hari. Namun, penggunaan plastik menimbulkan dampak yang besar bagi bumi. Sampah-sampah plastik yang telah digunakan dan di buang tidak akan terurai dengan cepat, membutuhkan ratusan tahun untuk sampah plastik dapat terdegradasi. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan jenis bakteri yang dapat memakan sampah plastik. Potensi bakteri untuk mendegradasi plastik telah menjadi penelitian selama beberapa dekade terakhir (Magan et al. 2010; Anwar et al., 2013). Penggunaan bioteknologi mikroba/bakteri dianggap paling aman, karena dapat menghindari produk akhir yang bersifat racun (Lu et al. 2011).

Lalu apa saja sih bakteri yang dapat mendegradasi plastik?

1.      Pseudomonas. Spp

Bakteri Pseudomonas. Spp merupakan bakteri yang dapat menguraikan plastik jenis polietilena (PE) hingga 50,5%, jenis polivinil klorida (PVC) dan polipropilena (PP). Pseudomonas aeruginosa, Pseudomonas putida, Pseudomonas chlororaphis, dan Pseudomonas fluorescens adalah contoh bakteri yang dapat menguraikan sampah plastik.

2.      Aspergillus. Spp

Kapang yang dikenal dapat menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan manusia dan membuat makanan menjadi berjamur ini ternyata bisa dimanfaatkan untuk menguraikan plastik jenis PE hingga 36%,  PP dan PVC. Jenis Aspergillus yang bisa menguraikan plastik adalah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus glaucus, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus versicolor.

3.      Penicillium spp.

Penicillium spp. merupakan kapang yang dikenal sebagai bahan utama obat antibiotik penisilin. Selain itu Penicillium spp dapat bermanfaat sebagai pengurai plastik jenis PE hingga 6,58%. Kapang ini juga bisa mengurai plastik alami yang terbuat dari mikroba lain seperti polihidroksil alkanoat (PHA) dan polihidroksi butirat (PHB). Jenis Penicillium yang bisa menguraikan plastik di antaranya adalah Penicillium roqueforti, Penicillium simplicissimum, dan Penicillium funiculosm

4.      Streptomyces spp.

Sebagai bahan utama obat antibiotik streptomisin dan kloramfenikol, bakteri Streptomyces spp. juga dapat menguraikan plastik jenis PE hingga 46,16% dan mengurai plastik alami PHB. Jenis Streptomyces yang dapat menguraikan plastik adalah Streptomyces viridosporus T7A, Streptomyces bangladeshensis, dan Streptomyces thermoviolaceus.

5.      Bacillus spp

Di balik bahaya nya Bacillus Spp. yang dapat menyebabkan keracunan, Bakteri ini memiliki manfaat yaitu dapat menguraikan plastik jenis PE hingga 30%. Bakteri ini juga mampu untuk menguraikan plastik alami jenis poli asam laktat (PLA). Bacillus cereus, Bacillus brevis, Bacillus amylolyticus, dan Bacillus subtilis adalah jenis Bacillus yang dapat menguraikan plastik.

Itulah mikroba/bakteri yang dapat mendegradasi plastic. Semoga ilmuwan/biolog dapat menemukan inovasi lebih lanjut untuk mengurai sampah plastik untuk menjaga dunia!


Penulis : Dyah Larasati  


Referensi

Anwar MS, Negi H, Zaidi MGH, Gupta S, Goel R (2013) Biodeterioration studies of thermoplastics in nature using indigenous bacterial consortia. Brazilian Arch Biol Technol 56: 475–484

Arifa. H. 2020. Ajaib, 5 Mikroba Ini Bisa Uraikan Sampah Plastik Lho!. https://www.idntimes.com/science/discovery/arifa-h/ajaib-5-mikroba-ini-bisa-uraikan-sampah-plastik-lho-c1c2/5 (Diakses tanggal 5 Juli 2021)

Arifina, N. Tinjauan Konsorsium Mikroba Untuk Degradasi Sampah Plastik Yang Efisien dan Ramah Lingkungan: Artikel Review. Universitas Muhammadiyah Bandung.

Lü JC, Li ZT, Hussain K, Yang GK (2011) Bioremediation: the new directions of oil spill cleanup. Middle East J Sci Res 7:738–740

Magan N, Silvia F, Catarina B (2010) Environmental factors and bioremediation of xenobiotics using white rot fungi. Mycobiol 38:238–248

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Aspergillus niger sebagai Jamur Fungsional dalam Bidang Pertanian

Pemanfaatan Bulu Babi (Diadema Setosum) sebagai Sumber Pangan

Manfaat Saccharomyces cerevisiae Pada Bidang Peternakan