Pemanfaatan Bulu Babi (Diadema Setosum) sebagai Sumber Pangan
Pemanfaatan
Bulu Babi (Diadema Setosum) sebagai Sumber Pangan
Penulis:
Adelia Riany
Indonesia
adalah negara maritim terbesar di dunia yang memiliki luasan wilayah, daerah
Indonesia yang dua sepertiganya ialah lautan, dan terbagi atas laut pesisir, teluk,
selat dan laut lepas (Subekti, 2010), serta Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia. Maka tidak heran apabila keberadaan ekosistem laut
yang di miliki Indonesia sangat beragam. Kekayaan sumberdaya alamnya khusunya
kelautan dan perikanan dengan begitu banyaknya dan melimpah (Zaki dan Hidayat,
2017), maka sangat berpotensi untuk dimanfaatkan secara baik dan berkelanjutan
(Indrawati et al., 2018), dengan tidak lupa juga memperhatikan adanya
pembaruan kebudayaan terjadi dan juga daya dukung dari masyarakat pesisir itu
sendiri (Suhelmi dan Purbani, 2013). Dengan besarnya luasan wilayah kelautan
Indonesia maka terdapat berbagai sumberdaya kelautan yang dapat dimanfaatkan,
misalnya bulu babi yang dapat digunakan sebagai kebutuhan farmakologi
(Sjafaraenan dan Johannes 2017) dan sumber pangan dengan memanfatkan gonadnya
(Br silaban dan Srimariana, 2014).
Gambar
1.
Bulu babi (Diadema setosum)
Bulu
babi (Diadema setosum) merupakan salah satu jenis biota laut yang
tersebar diseluruh dunia dengan banyaknya kurang lebih ada 950 spesies bulu
babi (Akerina et al., 2015), 84 jenis yang berasal dari 48 marga dan 21
suku terdapat diperairan laut Indonesia (Aziz, 1987 dalam Akerina et al.,
2015). Bulu babi atau biasa yang di sebut sebagai landak laut merupakan
kelompok hewan dari filum Echinodermata yang dapat mudah di temukan pada daerah
pantai dan penyebarannya hampir di seluruh dunia (Siahaan et al., 2015).
Pada umumnya semua jenis penyebaran tempat tinggal khusus yaitu dari mulai
intertidal sampai perairan lautan dalam (Firmandana, 2014). Hewan ini tidak
memiliki tulang belakang atau biasa di sebut invertebrata (Azwir et al.,
2019). Bentuk bulu babi bulat dan juga mempunyai cangkang yang keras serta
duri-duri yang rapuh dan beracun (Arhas et al., 2018).
Bulu babi (Diadema setosum) merupakan hewan yang sangat penting bagi perairan, hingga hewan ini disebut sebagai kunci bagi daur materi dan aliran energi diperairan (Aziz, 1999 dalam Yulianto, 2012) dan juga bulu babi dapat digunakan sebagai bioindikator untuk mengetahui apakah perairan tersebut tercemar atau tidak (Sari et al., 2017). Banyak manfaat yang bisa diambil dari bulu babi, selain penting untuk perairan, bulu babi juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan oleh masyarakat pesisir pantai dengan mangambil telur dan gonad bulu babi untuk dikonsumsi (Lestiono dan Kresnamurti, 2020), dalam penelitian Br silaban dan Srimariana (2014) mengatakan bahwa pemanfaatan bulu babi sebagai makanan sudah lama dilakukan dan umumnnya ada yang mengonsumsinya saat masih segar dan ada juga yang sudah dimasak dengan cara digoreng, dikukus ataupun dibakar.
Gambar 2. Bagian dalam bulu babi
Bulu
babi merupakan bahan pangan yang memiliki gizi yang sangat tinggi serta baik
untuk tubuh (Nasrulah et al., 2018; Nane & Paramata, 2020). Bulu
babi mengandung 15 berbagai asam amino dan omega-3 serta juga omega-6 (Hadinoto
et al., 2017) dan untuk dijadikan bahan konsumsi memang sangat bagus
sekali karena mengandung vitamin A vitamin B sangat kompleks (Pringgenies et
al., 2013). Pada umumnya di gonad bulu babi bisa di manfaatkan bahan
makanan karena nutrisi yang tinggi, ciri-ciri pada gonad bulu babi ini memiliki
rasa amis yang enak dan kebanyakan dilihat dari warna (kuning dan merah) dan
memiliki tekstur yang begitu padat dan halus dari gonad tersebut (Tupan dan
silaban, 2017). Selain pada gonad, bagian cangkangnya dan durinya dapat juga di
manfaatkan sebagai olahan pupuk organik, hiasan, pewarna serta juga pada
pengobatan untuk kesehatan (Toha, 2019).
Gambar
3.
Contoh olahan makanan dari bulu babi
Dengan banyaknya kandungan senyawa kimia yang positif pada bulu babi, beberapa orang membuat bulu babi menjadi produk olahan yang disukai banyak orang seperti nugget, kue goreng, fermentasi pasta, sushi, maupun roti dengan alas daging bulu babi seperti yang terlihat pada Gambar 3.
REFERENSI
Akerina,
F. O., Nurhayati, T., & Suwandi, R. (2015). Isolation and Characterization
of Antibacterial Compounds from Sea Urchin. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia, 18(1).
Arhas,
F. R., Mahdi, N., & Kamal, S. (2018). Struktur komunitas dan karakteristik
bulu babi (echinoidea) di zona sublitoral perairan iboh kecamatan Sukakarya
kota Sabang. Prosiding biotik, 2(1).
Azwir,
A., Musriadi, M., & Saputra, S. (2019). Keragaman Jenis Echinodermata
Berdasarkan Zona Litoral di Pantai Pasir Putih Ujong Batee Kabupaten Aceh Besar
Provinsi Aceh. Bioedukasi, 10(2), 149-156.
br
Silaban, B., & Srimariana, E. S. (2014). KANDUNGAN NUTRISI DAN PEMANFAATAN
GONAD BULU BABI (Echinothrixs calamaris) DALAM PEMBUATAN KUE BLUDER. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 16(2).
Firmandana,
T. C. (2014). Kelimpahan Bulu Babi (Sea Urchin) pada Ekosistem Karang dan Lamun
di Perairan Pantai Sundak, Yogyakarta. Management of Aquatic Resources Journal,
3(4), 41- 50.
Hadinoto,
S., Sukaryono, I. D., & Siahay, Y. (2017). Kandungan Gizi Gonad Dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Cangkang Bulu Babi (Diadema Setosum). Jurnal
Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 12(1), 71-78.
Indrawati,
I., Hidayat, T. R., & Rossiana, N. (2018). Antibakteri dari Bulu Babi
(Diadema Setosum) terhadap Escherichia coli dan staphylococcus aureus. Jurnal
Biodjati, 3(2), 183-192. Karmilah, K., & Badia, E. (2019). Influence Of
Form Sea Gonad Extract (Diadema Setosum) As A Fuel Well Healer In Rabbit
(Oryctolagus Cuniculus). Window Of Health: Jurnal Kesehatan, 65-76.
Lestiono,
L., & Kresnamurti, A. (2020). Aktivitas Analgesik Ekstrak Etanol Bulu Babi
(Echinometra Mathaei) pada Mencit Putih Jantan. Journal of Herbal, Clinical and
Pharmaceutical Science (HERCLIPS), 1(02), 7-12.
Nane,
L., & Paramata, A. R. (2020). Impact of Overfishing on Density and
Test-Diameter Size of the Sea Urchin Tripneustes gratilla at Wakatobi
Archipelago, South-Eastern Sulawesi, Indonesia. ILMU KELAUTAN: Indonesian
Journal of Marine Sciences, 1(1). Retrieved from
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ijms/article/view/28074
Nasrullah,
R., Sari, W., & Mellisa, S. (2018). Tingkat Kematangan Gonad Bulu Babi
(Tripneustes gratilla) di Pantai Ahmad Rhangmayang Kecamatan Mesjid Raya
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah, 3(1).
Pringgenies,
D., Yoram, W., & Ridho, A. (2013). Perilaku Seksual dan Kadar Testosteron
Darah Tikus Putih (Rattusnorvegicus) Strain Wistar Akibat Pemberian Pakan Gonad
Bulu Babi (Diadema setosum).
Sari,
T. P., As-syakur, A. R., Suteja, Y., & Wiyanto, D. B. (2017). Hubungan
Kepadatan Bulu Babi (Echinoidea) dan Tutupan Terumbu Karang pada Kawasan
Intertidal Pantai Sanur. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 3(2), 134-141.
Siahaan,
M. R., & Andi Hairil Alimuddin, H. 2015. Identifikasi Metabolit Sekunder
Ekstrak Landak Laut (Diadema setosum) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4(4).
Sjafaraenan,
S., & Johannes, E. (2017). Aktivitas Uji Antimitotik Senyawa Asam
Heksadekanoat Isolat Dari Hydroid Aglaophenia Cupressina Lamoureoux Pada
Cleavage Bulu Babi Tripneustes Gratilla Linn. BIOMA: JURNAL BIOLOGI MAKASSAR,
1(1).
Subekti,
I. (2010). Implikasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut di Indonesia
Berlandaskan Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). QISTIE, 4(1).
Suhelmi,
I. R., & Purbani, D. (2013). Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
berbasis wilayah pengelolaan perikanan (WPP) dengan memanfaatan WebGIS. DEPIK
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 2(2).
Toha,
A. H. A. (2019). Keragaman genetik bulu babi (Echinoidea). Biota: Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Hayati, 12(2), 131-135.
Tupan,
J., & br Silaban, B. (2017). Karakteristik Fisik-Kimia Bulu babi Diadema
setosum dari beberapa Perairan Pulau Ambon. Triton, 13(2), 71-78.
Yulianto,
A. R. (2012). Pemanfaatan Bulu Babi secara Berkelanjutan pada Kawasan Padang
Lamun. Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana, Universitas
Indonesia. Thesis (Tidak dipublikasikan).
Zaki,
T. M., & Hidayat, N. (2017). Analisis sumberdaya dan strategi pengembangan
sektor kelautan dan perikanan kabupaten Deli Serdang. Publikauma: Jurnal
Administrasi Publik Universitas Medan Area, 5(2), 25-33.
Comments
Post a Comment