Penemuan Bakteri Purba yang hidup di Planet Mars
Oleh: Adinda Putri Awalia
Seperti yang kita ketahui, bakteri adalah organisme uniseluler paling sederhana diantara kelompok kingdom makhluk hidup lainnya, yaitu monera menurut Robert H.W (1969) dan archaebacteria serta eubacteria menurut Carl W (1977). Bakteri secara struktur tidak memiliki nukleus yang menempel pada membran sel dan struktur internal lainnya. Oleh karena itu bakteri digolongkan sebagai prokariota. Prokariota adalah makhluk hidup yang dominan di Bumi, dengan hampir tiga perempat dari seluruh organisme hidup di Bumi dan telah beradaptasi dengan hampir semua habitat ekologi bumi. Populasi bakteri yang sudah diketahui di permukaan bumi ini pun beragam, jumlahnya bisa mencapai miliaran per meter persegi.
"Mars awal adalah planet yang sangat aktif dari
sudut pandang geologis," kata Alberto Fairen. Planet ini memiliki kondisi
yang diperlukan untuk mendukung kehidupan yaitu adanya air di permukaannya, sama
seperti di Bumi, di mana ada air, ada kehidupan. Tetapi apakah benar ada
kehidupan di mars? Hingga sekarang pertanyaan ini masih menjadi keingintahuan
yang besar bagi para peneliti. Meskipun telah ditemukan adanya perairan di
mars, permukaan Planet Merah ini terbilang cukup kering dan sangat dingin
dengan rata-rata suhu -63ºC, atmosfernya tipis sehingga tidak dapat menghalangi
radiasi kosmik yang memborbardir permukaan mars dari luar angkasa secara terus
menerus yang bisa menghancurkan makhluk hidup didalamnya.
Pada penelitian sepuluh tahun terakhir ini, para
ilmuwan telah menemukan bahwa sekitar empat miliar tahun yang lalu, keadaan permukaan
Mars ternyata memiliki kemiripan dengan bumi bila dibandingkan dengan keadaannya
yang sekarang. Sehingga ilmuwan kembali menduga adanya kehidupan di zaman
tersebut, termasuk bakteri yang memiliki toleransi tinggi terhadap radiasi mars
yang besar. Bakteri ini hidup di bawah permukaan Mars selama ratusan juta tahun
dan diperkirakan masih bertahan hingga hari ini. Studi sebelumnya telah
menunjukkan bahwa kondisi lingkungan yang sangat kering inilah yang menjadi
potensi mikroba untuk dapat bertahan hidup, yaitu dengan membatasi produksi senyawa
kimia pembawa oksigen yang sangat rentan dalam merusak protein dan DNA dari bakteri
tersebut. Sejumlah percobaan pun dilakukan untuk menguji daya tahan
mikroorganisme dari radiasi intens di planet Mars, yaitu dengan menggunakan
bakteri yang dikeringkan dan dibekukan kemudian diberikan perlakuan sejumlah
paparan radiasi dengan tingkat radiasi yang hampir menyerupai di mars. Hasilnya
ada satu spesies bakteri, yang juga diberikan julukan oleh para ilmuwan “Conan
the bacterium” yaitu Deinococcus
radiodurans, memiliki daya tahan paling tinggi dan hanya mengalami sedikit
kerusakan oleh radiasi. Sehingga ilmuwan memperkirakan bakteri ini dapat
bertahan di lingkungan permukaan Mars yang kering dan dingin hingga 280 juta
tahun.
REFERENSI
Carbonaro, G.
2022. Life on Mars? Research finds 280 million-year-old bacteria could be
buried below planet's surface. https://www.euronews.com/next/2022/10/28/life-on-mars-research-finds-280-million-year-old-bacteria-could-be-buried-below-planets-su.
Diakses pada: 20 Maret 2023.
Morris, A. 2022. Ancient
bacteria might lurk beneath Mars’ surface. https://news.northwestern.edu/stories/2022/10/ancient-bacteria-might-lurk-beneath-mars-surface/.
Diakses pada: 20 Maret 2023.
Levy, Max G. 2020.
Scientists Discover Exposed Bacteria Can Survive in Space for Years. https://www.smithsonianmag.com/science-nature/scientists-discover-exposed-bacteria-can-survive-space-years-180975660/.
Diakses pada: 20 Maret 2023.
Comments
Post a Comment